Nama : I Kadek Teo Prayoga Kartika
NIM : 1504505086
Universitas/Fakultas/Jurusan : Udayana/Teknik/Teknologi Informasi
Dosen : I Putu Agus Eka Pratama, S.T, M.T
1. Definisi Jaringan Komputer, Konsep, dan Syaratnya
A. Definisi Jaringan Komputer
Menurut Behrouz A. Forouzan di dalam bukunya yang berjudul “Data Communications and Networking”, di sebutkan bahwa jaringan komputer adalah hubungan dari sejumlah perangkat yang dapat berkomunikasi satu sama lain (a network is a interconnection of a set of device capable of communication). Perangkat yang di maksud meliputi semua jenis perangkat komputer (komputer desktop, komputer jinjing, smartphone, dan sejenisnya) serta perangkat penghubung (switch, hub, router, modem, access point, dan sejenisnya) (Forouzan, 2007).
Jadi, Jaringan komputer adalah hubungan antara dua atau lebih komputer yang terhubung dengan media transmisi kabel atau tanpa kabel (wireless). Dikatakan terkoneksi apabila dua atau lebih komputer dapat saling bertukar data/informasi.
B. Konsep Jaringan Komputer
Computer Network, atau jaringan komputer juga memiliki konsep seperti sekumpulan komputer yang dihubungkan melalui media fisik dan software yang memfasilitasi komunikasi antara komputer-komputer tersebut. Dengan demikian sebuah jaringan komputer yang sangat sederhana bisa digambarkan seperti gambar berikut.
Gambar Jaringan Komputer Sederhana
Pada gambar terlihat bahwa komputer 1 dan komputer 2 terhubung melalui media fisik. Komunikasi antara keduanya berlangsung melalui media fisik tersebut. Media fisik ini bisa berupa kabel, ataupun udara yang menjadi media bagi komunikasi elektromagnetik. Masing-masing komputer terhubung melalui media fisik dengan menggunakan kartu jaringan (network interface card = NIC) atau di pasaran biasa disebut Ethernet Card. Segala proses transmisi melalui media fisik akan melalui NIC tersebut.
Gambar Network Interface Card/Ethernet Card
Bila jaringan komputer ini terdiri dari cukup banyak komputer yang menempati suatu area lokal, maka jaringan ini dinamakan jaringan komputer lokal (Local Area Network). Beberapa jaringan lokal yang digabungkan dan menempati area yang cukup luas dinamakan sebagai Wide Area Network (WAN).
C. Syarat Jaringan Komputer
Untuk dapat di sebut sebagai jaringan komputer, terdapat empat syarat yang harus di penuhi yaitu:
- Minimal terdapat dua buah perangkat/komputer yang terhubung. Hubungan ini dapat dapat menggunakan sarana kabel (wired) maupun nirkabel (wireless).
- Terdapat pengguna di dalamnya yang berinteraksi dengan pengguna lainnya maupun terhadap layanan dan penyedia layanan.
- Terdapat data yang di pertukarkan di dalamnya. selain data juga terdapat konten (teks, multimedia) maupun informasi (hasil pengolahan data).
- Terdapat pemakaian secara bersama-sama (sharing) terhadap perangkat keras(hardware) dan perangkat lunak (software).
2. Permodelan layer di dalam jaringan komputer : OSI 7 layer, TCP/IP 4 layer, TCP/IP 5 layer.
Di dalam jaringan komputer terdapat dua model utama yaitu permodelan layer OSI(Open System Interconnection) dan layer TCP/IP (Transmission Control Protokol/Internet Protocol). Penjelasannya sebagai berikut:
A. OSI 7 Layer
OSI merupakan permodelan yang pertama kali digunakan di dalam jaringan komputer yang ditetapkan oleh ISO (International Standard Organization). Model ini menjadi patokan dalam jaringan komputer sejak awal jaringan komputer tercipta dan digunakan hingga saat ini khususnya konsep dasar layernya.
Permodelan layer OSI terdapat tujuh buah layer di dalamnya. Ketujuh buah layer tersebut dapat dibayangkan sebagai tujuh buah lapisan yang ditumpuk dari atas dan bawah. Ketujuh buah layer ini memiliki fungsi masing-masing didalam jaringan komputer. Ketujuh layer pada permodelan layer OSI seperti gambar berikut:
Gambar 7 Macam Layer OSI
Jadi, gambar diatas memberikan penjelasan bahwa OSI 7 layer yaitu: Physical Layer, Data Link Layer, Network Layer, Transport Layer, Session Layer, Presentation Layer, Application Layer.
B. TCP/IP 4 Layer
Permodelan layer TCP/IP muncul sebagai akibat dari adanya beragam kekurangan pada permodelan layer OSI serta permodelan layer OSI mulai tidak relevan dengan perkembangan zaman, terutamanya aplikasi dan jaringan komputer itu sendiri. Meskipun secara konseptual, permodelan layer OSI masih tetap dipakai di dalam ilmu Jaringan Komputer. Permodelan layer TCP/IP lebih simpel dan ringkas dengan hanya empat layer saja di dalamnya. Permodelan layer TCP/IP menggunakan konsep paket protokol TCP/IP yang memiliki empat buah sub protokol di dalamnya, yang kemudian menjadi keempat layer pada permodelan layer TCP/IP ini. Macam-macam keempat layer tersebut sebagai gambar berikut:
Gambar Fungsi dan TCP/IP 4 Layer
Dari gambar diatas dapat disimpulkan bahwa dalam permodelan TCP/IP 4 Layer yaitu: Application Services, Transport, Internet, Network Interface
C. TCP/IP 5 Layer
Dibandingkan dengan permodelan layer TCP/IP secara umum, pada permodelan layer TCP/IP versi Forouzan terdapat penambahan satu layer di lapisan terbawah, yaitu Physical Layer.
Kelebihan permodelan ini adalah dilibatkannya perangkat fisik sebagai sebuah layer tersendiri bernama Physical Layer dan berada pada lapisan terbawah (dibawah Data Link Layer). Hal ini juga menjadikan permodelan layer TCP/IP versi Forouzan sedikit mirip dengan permodelan layer OSI, namun lebih ringkas dan padat dibandingkan permodelan layer OSI, karena hanya memiliki lima buah layer saja di dalamnya. Kelima layer tersebut seperti gambar berikut:
Gambar Fungsi dan TCP/IP 5 Layers
Jadi, berdasarkan gambar diatas dapat disimpulkan bahwa dalam TCP/IP 5 layer memiliki: Application Layer, Transport Layer, Internet Layer, Data Link Layer, Physical Layer;
3. Jelaskan Masing- Masing Layer di dalamnya beserta dengan protokol yang tersedia.
Protokol menurut Forouzan adalah sekumpulan aturan yang mengikat semua perangkat komputer yang terhubung untuk dapat menciptakan komunikasi yang baik (Forouzan, 2007). Maka dari itu layer yang telah dijelaskan memiliki fungsi serta protokol di dalamnya, sebagai berikut:
A. Application Layer
Berfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan. Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah HTTP, FTP, SMTP, DNS, TELNET, NFS dan POP3.
B. Presentation Layer
Berfungsi untuk mendefinisikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan. Protokol yang berada dalam level ini adalah perangkat lunak redirektor, seperti layanan Workstation dan juga Network shell atau Remote Desktop Protocol (RDP).
C. Session Layer
Berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat, dipelihara, atau dihancurkan. Selain itu, di level ini juga dilakukan resolusi nama. Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah RPC (Remote Procedure Call), dan DSP (AppleTalk Data Stream Protocol).
D. Transport Layer
Berfungsi untuk memecah data ke dalam paket-paket data serta memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima. Selain itu, pada level ini juga membuat sebuah tanda bahwa paket diterima dengan sukses, dan mentransmisikan ulang terhadap paket-paket yang hilang di tengah jalan. Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah UDP, TCP, dan SPX (Sequence Packet Exchange).
E. Network Layer
Berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing melalui internetworking. Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah DDP (Delivery Datagram Protocol), Net BEUI, ARP, dan RARP (Reverse ARP).
F. Data Link Layer
Berfungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi format yang disebut sebagai frame. Selain itu, pada level ini terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras dan menentukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan beroperasi. Spesifikasi IEEE 802: yaitu lapisan Logical Link Control (LLC) dan lapisan Media Access Control (MAC). Protokol yang umum digunakan ARP (Address Resolution Protocol).
G. Physical Layer
Berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, dan arsitektur jaringan. Selain itu, level ini juga mendefinisikan bagaimana Network Interface Card (NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel atau radio. Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah Ethernet, FDDI (Fiber Distributed Data Interface), ISDI, dan ATM.
Jadi, masing-masing permodelan layer memiliki fungsi dan protokolnya masing-masing. Seperti gambar berikut ini (TCP/IP 4 Layer dan OSI 7 Layer):
Gambar layer dan protokol masing-masing permodelan
DAFTAR PUSTAKA
Agus Eka Pratama, I Putu. 2014. Handbook Jaringan Komputer. Bandung : Informatika
Fohrouzan, Behrouz A. 2007, Data Communications and Networking, 4th Edition. New York : Interactive Composition Corporation
Tidak ada komentar:
Posting Komentar