Nama : I
Kadek Teo Prayoga Kartika
NIM :
1504505086
Universitas/Fakultas/Jurusan : Udayana/Teknik/Teknologi Informasi
Dosen : I Putu
Agus Eka Pratama, S.T, M.T
A Network Layer
Network layer atau disebut juga dengan IP (Internet Protocol) Layer merupakan
layer yang terletak di lapisan ketiga (dilihat dari atas) pada pemodelan layer
TCP/IP versi Foruzan. Network layer merepresentasikan bagaimana unit pecahan
paket data (yang diberi nama datagram pada Network Layer) dipecah dan di
satukan kembali, setelah sebelumnya dibungkus (Encapsulation) dan dibukanya kembali bungkusan paket daya tersebut
(Decapsulation).
Selain itu, Network Layer juga
merepresentasikan alamat komputer pengirim (Source Host atau komputer asal) dan
komputer penerima ()yang merutekan paket- paket data tersebut dari komputer
pengirim ke komputer penerima.
Gambar berikut ini menyajikan ilustrasi proses pengiriman paket data
dari komputer pengirim ke komputer tujuan dengan melalui rute yang telah
ditentukan oleh perangkat Router pada proses Routing. Routing merupakan salah
satu layanan yang disediakan di dalam Network Layer, yang dapat terlihat pada
gambar berikut:
|
Gambar
Proses Routing pada Network Layer
A.1 Delapan
Buah Layanan pada Network Layer
Sehubungan
dengan peran dari Network Layer tersebut di dalam jaringan komputer, maka perlu
diketahui adanya delapan buah layanan pada Network Layer yang membantu di dalam
jalannya fungsionalitas dari Network Layer. Kedelapan buah layanan tersebut
meliputi packetizing, Routing, Forwarding, Error Control, Flow Control,
Congestion Control, Quality Of Service, dan Security. Pembahasan untuk masing
masing layanan tersebut terdapat pada penjelasan berikut:
A.1.1 Packetizing
Layanan pertama
yang disajikan oleh Netwok Layer di dalam jaringan komputer adalah Packetizing.
Packetizing merupakan proses pemaketan paket data untuk dapat dikirimkan ke
komputer tujuan dari layer teratas menuju ke layer terbawah (pada komputer
pengirim), untuk kemudian diterima oleh komputer tujuan. Proses Packetizing ini
dapat dilihat dari dua sisi, yaitu dari sisi komputer pengirim dan dari sisi
komputer penerima.
Pada
Packetizing di sisi komputer pengirim, terjadi proses pembungkusan
Encapsulation paket data. Bagian paket data ataupun unit paket data ini
terutamanya bagian Payload. Proses Packetizing dimulai, dari layer di bagian
paling atas Application Layer untuk kemudian berlanjut ke layer- layer
selanjutnya dibawahnya, yaitu Transport Layer hingga Physical Layer. Selanjutnya
data atau pun unit paket data yang telah dibungkus ini dibawa ke komputer
tujuan melalui jaringan komputer, dengan menggunakan proses pemetaan rute
tujuan Routing dan pengalamatan Addressing.
|
Gambar
Proses Packetizing
Pada
Packetizing di sisi komputer penerima, paket data atau unit paket data yang
telah dibungkus tersebut, diterima oleh layer paling bawah Physical layer. Kemudian
paket data ataupun unit paket data yang telah terbungkus ini dibuka kembali
bungkusannya tersebut dan disusun kembali sehingga menjadi paket data yang
utuh.
Packetizing
juga tidak dapat lepas dari Framing, yaitu adanya sejumlah Frame dari proses
pemecahan paket data ke dalam unit paket data yang lebih kecil, yang kemudian
dibungkus Encapsulation dan
dikirimkan ke komputer tujuan.
A.1.2 Routing
Layanan
kedua yang disajikan oleh Network Layer adalah Routing. Routing merupakan proses
untuk merutekan jarak terbaik yang harus dilalui oleh paket data. Network Layer
membantu memberikan solusi rute terbaik di antara beberapa rute yang mungkin
dilalui oleh paket. Terdapat tabel penentu keputusan (Decision Making) terkait
dengan Routing. Optimalisasi Routing dilakukan dengan menentukan rute mana yang
jaraknya paling pendek maupun yang menghabiskan waktu tersingkat untuk
pengantaran paket data dari komputer pengirim ke komputer tujuan.
Di dalam
Routing terdapat perangkat Router yang berjalan pada tiga buah layer di dalam
jaringan komputer. Ketiga layer tersebut meliputi:
- Network Layer
Pada Netwok
Layer, Router memerlukan adanya pengalamatan jaringan komputer, proses Routing
untuk penentuan rute dari komputer pengirim ke komputer tujuan, Forwarding, dan
sejumlah layanan dasar lainnya.
- Data Link Layer
Pada Data
Link Layer, Router memerlukan adanya pengalamatan secara fisik berupa MAC
Address dari komputer pengirim dan komputer tujuan, selain alamat jaringan yang
telah diperoleh pada Network Layer.
- Physical Layer
Pada
Physical Layer diperlukan adanya hubungan antar komputer secara fisik sekaligus
proses perubahan bit dan sinyal di dalamnya, yang mengubungkan antar komputer
di dalam jaringan komputer.
Bagian
ilustrasi di bawah ini menggambarkan layanan Routing yang terjadi pada jaringan
komputer.
|
Gambar
Proses Routing
A.1.3 Forwarding
Layanan ketiga
yang disajikan oleh Network Layer di dalam jaringan komputer adalah Forwarding.
Forwding merupakan proses untuk melanjutkan paket data dari satu Router ke
Router lainnya, terkait dengan pengiriman paket data dari komputer pengirim ke
komputer tujuan.
Untuk menggunakan
layanan Forwading ini, diperlukan sejumlah informasi penting agar proses
pengiriman paket data dapat dilakukan dengan baik. Informasi- Informasi
tersebut meliputi alamat IP komputer tujuan, Alamat IP komputer pengirim,
informasi paket data yang dikirimkan. Sebagai contoh pada gambar berikut:
|
Gambar
Layanan Forwarding Paket Data
A.1.4 Error
Control
Layanan
keempat yang disediakan oleh Network Layer adalah Error Control. Sama dengan layanan
dan Proses Error Control pada Transport Layer, Error Control pada Network Layer
juga merupakan proses kontrol kesalahan dari paket data di dalam jaringan komputer
yang melewati Network Layer, dimana proses pengecekan ini dilakukan dengan
memanfaatkan protokol ICMP (Internet Control Message Protocol).
Proses
Error Control ini juga akan memastikan bahwa paket data yang ditransmisikan
dari komputer pengirim dan penerima telah bebas dari kesalahan Error, hilang
atau rusak akan dikirimkan ulang. Dengan adanya ACK (Acknowledgement) dan SYN.
A.1.5 Flow
Control
Layanan kelima
yang disajikan oleh Network Layer di dalam jaringan komputer adalah Flow Control.
Flow Control merupakan proses kontrol jumlah data yang akan dikirimkan kepada
komputer penerima, dimana didalamnya dilakukan kontrol dan kendali terhadap
jumlah aliran paket data yang disesuaikan. Penyesuaian ini dimaksudkan agar
jaringan lebih kompleks, lebih andal, sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan,
yang mana dapat memberikan efisiensi yang lebih baik.
Layanan
Flow Control pada Network Layer sama dengan Flow Control pada Transport Layer. Baik
pada Transport Layer maupun pada Network Layer, Flow Control ditujukan untuk
menjaga dan mengendalikan aliran paket data di dalam jaringan antara komputer
pengirim dan penerima.
A.1.6 Congestion
Control
Layanan
keenam yang disediakan oleh Network Layer di dalam jaringan komputer adalah
Congestion Control. Congestion Control merupakan proses dan layanan untuk
melakukan kontrol terhadap terjadinya Congestion atau Congesti. Congesti
merupakan kondisi dimana terdapat aliran data di dalam aliran paket data, yang
mana telah melebihi daya tampung media penyimpanan sementara pada jaringan
komputer, sehingga harus dibuang Drop.
Congestion
Control menjamin jaringan dan lalu lintas didalam jaringan menjadi baik dengan
adanya pembuangan paket yang berlebihan. Hal ini dapat diibaratkan dengan suatu
jalan raya yang padat kendaraan, sehingga beberapa kendaraan perlu dialihkan ke
rute lainnya. Sehingga proses Congestion Control ini dilakukan pada Router
dengan cara membuang paket berlebihan , agar disesuaikan dengan kondisi
jaringan dan komputer penerima.
A.1.7 Quality
Of Service (QoS)
Layanan ketujuh
yang disediakan oleh Network Layer adalah QoS Quality Of Service atau kualitas
suatu layanan dilihat dari penyedia layanan bersangkutan. Jaringan komputer
dapat dilihat sebagai penyedia layanan, dengan beragam aplikasi, protokol, dan
pemodelan layer didalamnya. Salah satu layanan yang disediakan di dalam
jaringan komputer. Khususnya internet, adalah layanan multimedia dalam bentuk
audio, video, dokumen teks, gambar atau gabungannya.
Di dalam
Network Layer, Layana QoS ini diterpakan dengan baik untuk menjamin proses
pengalamatan setiap komputer dan juga proses transmisi paket data dari komputer
pengirim ke komputer penerima melalui proses Routing.
A.1.8 Security
Layanan terakhir
yang disediakan oleh Network Layer adalah Security (keamanan). Setiap layanan
umumnya juga menyediakan sisi keamanan, demikan juga pada jaringan komputer
yang didalamnya tersedia layanan. Sisi keamanan yang diutamakan adalah pada
aspek pengalamatan IP Address dan proses Routing.kedua hal tersebut merupakan
layanan utama pada Network Layer. Sebagai contoh, misalkan saja ancaman
terhadap adanya kejahatan berupa IP Spoofing.
Security
pada Network Layer bertujuan untuk menjamin keamanan pada proses dan unit- unit
paket data didalamnya, sebelum menuju ke layer di atasnya (Transport layer dan
Application Layer) maupun layer yang berada dibawahnya (Data Link Layer dan
Physical Layer).
A.2 Tiga
Fungsi Utama Network Layer
Pada Network
Layer selain memiliki layanan- layanan diatas ternyata juga terdapat fungsi-
fungsi ada tiga. Ketiga buah fungsi tersebut meliputi koneksi yang berbasiskan
Connectionless Oriented, Message Forwading, dan pengalamatan pada jaringan
komputer berbasiskan IP Address. Penjelasan mengenai ketiga fungsi tersebut
yaitu:
A.2.1 Koneksi
Berbasiskan Connectionless Oriented
Fungsi utama
yang dimiliki oleh Network Layer adalah adanya koneksi berbasiskan
Connectionless Oriented. Komunikasi dan koneksi yang terjadi pada Network Layer
bersifat Connectionless Oriented, sama dengan sifat yang dimiliki oleh UDP
(User Datagram Protocol) pada Transport Layer.
Hal lainnya
yang diuntungkan dengan adanya Connectionless Oriented adalah tidak perlu
adanya pemeriksaan setiap paket data yang dikirimkan, sehingga pada setiap
Router paket data dapat dengan cepat ditransmisikan sesuai dengan Rute di dalam
Tabel Routing masing- masing.
A.2.2 Message
Forwading
Fungsi kedua
disediakan oleh Network Layer adalah Message Forwarding. Message Forwarding
merupakan proses untuk mengantarkan paket data dari komputer pengirim ke
komputer penerima dengan melawati sejumlah Router maupun komputer lainnya,
sesuai dengan rute yang diberikan Router di dalam tabel Routing. Terdapat juga
fungsi untuk melakukan Message Forwarding di dalam meneruskan pesan dan paket
data dari komputer pengirim ke komputer tujuan.
A.2.3 Pengalamatan
Komputer Berbasiskan IP Address
Fungsi ketiga
pada Network Layer yang sangat penting adalah pengalamatan seluruh komputer
yang terhubung didalam jaringan komputer dengan berbasiskan Internet Protocol IP,
yang biasa disebut dengan IP Address, yaitu alamat secara jaringan berbasiskan
Internet Protocol. Alamat lainnya yang dimiliki setiap komputer dan perangkat
terhubung lainnya adalah alamat fisik berupa MAC Address.
Pengalamatan
dengan menggunakan IPv4 dan IPv6. Saat ini pengalamatan IPv6 lebih umum
digunakan dengan kelebihan yang diberikan yaitu: kapasitas pengalamatannya yang
jauh lebih besar dibandingkan IPv4.
A.3 Mengenal
Packet Switching dan Circuit Switching pada Network Layer
Pada
jaringan komputer, secara umum terdapat dua buah metode switching yang
digunakan. Kedua metode switching tersebut meliputi Packet Switching dan
Circuit Switching. Demikian juga, pada Packet Switching terdapat dua buah
pendekatan yang digunakan. Kedua buah pendekatan tersebut meliputi Datagram
Approach dan Virtual Circuit Approach. Untuk lebih jelasnya sebagai berikut:
A.3.1 Perbedaan Packet Switching dan Circuit Switching
Berkaitan
dengan dua buah layer pada pemodelan TCP/IP versi Foruzan di dalam jaringan
komputer, yang meliputi Network Layer dan Data Link Layer, maka untuk metode
switching yang digunakan pun juga berbeda untuk kedua layer tersebut. Sehingga dapat
dikatakan perbedaan antara Packet Switching dan Circuit Switching adalah
sebagai berikut:
- Circuit Switching
Merupakan
teknik sambungan paket data berupa dua buah node pada jaringan komputer yang
membentuk sirkuit, untuk memudahkan didalam komunikasi antar node tersebut.
Circuit Switching digunakan pada Physical Layer.
|
Gambar
Circuit Switching
- Packet Switching
Merupakan
teknik sambungan paket data dimana terjadi pengelompokkan jenis paket data yang
ditransmisikan di dalamnya. Paket Switching lebih banyak digunakan di dalam Network
Layer. Hal ini disebabkan karena unit paket data di dalam Network Layer adalah
paket.
Gambar
Packet Switching
Pada
Packet Switching ini tetap diperlukan adanya Router untuk membantu di dalam menunjukkan
rute perjalanan tercepat ataupun terbaik didalam mengantarkan paket data dari
komputer pengirim ke komputer penerima.
A.3.2 Dua
Buah Pendekatan pada Packet Switching
Pada Packet
Switching terdapat dua buah pendekatan yang digunakan terkait dengan jenis
koneksinya. Kedua buah pendekatan tersebut meliputi Datagram Approach dan
Virtual Circuit Approach.
- Datagram Approach
Merupakan
pendekatan yang paling awal digunakan semenjak jaringan komputer diciptakan. Hal
ini dilihat dari digunakannya layanan Connectionless. Layanan Connectionless
diciptakan untuk memudahkan dan kesederhanaan jaringan komputer. Namun, seiring
dengan perkembangan teknologi, jenis Connectionless ini tidak andal lagi di
dalam jaringan komputer.
|
Gambar Datagram
Packet Switching
- Virtual Circuit Approach
Berbeda dengan
Datagram Approach yang menggunakan konsep layanan Connectionless, maka pada
Virtual Circuit Approach digunakan jenis layanan Connection Oriented. Sesuai dengan
namanya, Connection Oriented mewajibkan adanya persiapan pembuatan sebuah
koneksi terlebih dahulu di dalam jaringan komputer, sama halnya dengan TCP
(Transmission Control Protocol). Virtual Connection ini berfungsi untuk
merutekan jalur yang akan ditempuh oleh paket data tersebut.
Setiap
Paket data diteruskan ke komputer tujuan berdasarkan label yang telah diberikan
pada setiap paket data tersebut. Virtual Circuit Approach, dengan Connection
Oriented di dalamnya, lebih andal digunakan untuk jaringan komputer, terutama
internet.
|
phases in
virtual circuit packet-switching
A.4 Tiga
Buah Protokol Utama pada Network Layer
Pada Network
Layer terdapat tiga buah protokol utama, ketiga buah protokol utama tersebut
yaitu ICMP (Internet Control Message Protocol), IP (Internet Protocol), dan ARP
(Address Resulution Protocol). Untuk lebih jelasnya dijelaskan sebagai berikut:
A.4.1 Internet
Control Message Protocol (ICMP)
Merupakan
salah satu protokol di dalam jaringan komputer, khususnya pada Network Layer,
yang umum digunakan untuk mengecek dan menampilkan adanya pesan kesalahan pada
jaringan komputer, terkait dengan koneksi antar komputer didalamnya.
Pada
Network Layer, IP (Internet Protocol) berkaitan dengan pengalamatan di dalam
suatu jairngan komputer (IP Address) dan secara fisik dengan bantuan ARP
melalui MAC Address. ICMP berkaitan dengan Internet Protocol. Mengingat bahwa
Network layer memberikan pengalamatan dalam bentuk IP Address dan juga Routing
yang melibatkan Router dengan tabel Routing di dalamnya, maka pada ICMP
terdapat dua buah jenis Message yang ditampilkannya, kedua jenis pesan tersebut
meliput:
- ICMP Query Message
Merupakan
jenis pesan pada ICMP yang berfungsi untuk mengirimkan informasi berkaitan
dengan kondisi jaringan komputer bersangkutan, ke dalam sebuah query message. Terdapat
tiga bagian utama meliputi echo dan echo reply, address mask, serta Time Stamp
Reply.
- ICMP Error Message
Merupakan
jenis pesan pada ICMP yang berfungsi untuk mengirimkan tugas / pesan apabila
terjadi kesalahan di dalam jaringan komputer. ICMP Error Message ini terdiri
atas Destination Unreachable, Time Exceeded, Source Quench, dan parameter
problem
|
ICMP pada
Dua Buah Komputer dengan Time Stamp di dalamnya
A.4.2 Internet
Protocol (IP)
Merupakan
salah satu protokol tertua dan terpenting di dalam jaringan komputer ,
khususnya pada Network Layer, yang berfungsi di dalam proses pengalamatan pada
jaringan komputer dan Routing.
IP
umumnya selalu bekerja sama dengan protokol TCP, sebuah protokol Transport
Layer yang bersifat Connection Oriented dan pada komputer dan proses Routing,
sedangkan TCP bertugas didalam membantu proses transmisi paket data di dalam
jaringan komputer. Kaitannya yang erat antara keduanya ini membentuk sebuah
fungsionalitas yang kemudian menjadi dasar di dalam pemodelan Layer TCP/IP 5
layer dan TCP/IP 4 layer.
IP
(Internet Protocol) mengirimkan paket datanya ke dalam unit paket data bernama
datagram. Pemecahan paket data ke dalam unit- unit terkecil , disertai dengan
pemberian nama yang berbeda di setiap layer untuk setiap unit paket data
tersebut. Adapun Datagram pada paket IP terdiri atas dua bagian, yang meliputi:
- Header IP
Header IP
pada paket IP menyediakan informasi dan layanan untuk Routing, fragmentasi, dan
konten di dalam data. Pada proses Deep Packet Inspection.
- Payload IP
Payload
IP pada paket IP menyediakan Payload dari paket IP tersebut. sebagaimana header
IP, Payload IP juga berperan pada Deep Packet Inspection.
A.4.3 Address
Resolution Protocol (ARP)
Merupakan
protokol di dalam jaringan komputer yang bertugas untuk menghubungkan dan
memetakan alamat fisik atau perangkat keras jaringan komputer ke dalam alamat
jaringan komputer berbasiskan Internet Protocol. ARP Didefinisikan ke dalam
sebuah dokumen internasional oleh IETF (Internet Engineering Task Force).
Gambar
ARP
A.5 Tiga
Jenis Routing
Routing
merupakan proses untuk menentukan rute terbaik pada paket data yang
ditransmisikan dari komputer pengirim menuju ke komputer tujuan pada jaringan
komputer. Proses Routing akan berhubungan dengan perangkat Router dan Tabel
Routing. Terdapat juga tiga jenis Routing dilihat dari pengiriman dan
penerimaan unit paket data pada Network Layer berupa Datagram dari komputer
pengirim ke komputer penerima. Ketiga jenis tersebut yaitu: Unicast Routing,
Multicast Routing, dan Broadcast Routing. Penejelasan untuk masing- masing jenis
sebagai berikut:
A.5.1 Unicast
Routing
Unicast
merupakan proses Routing untuk penentuan rute yang dilalui oleh Datagram pada
Network Layer, yang menspesifikasikan kepada satu komputer pengirim dan satu
komputer penerima secara Point to Point. Unicast disebut juga dengan One To One
Delivery.
A.5.2 Multicast
Routing
Merupakan
proses Routing untuk penentuan rute yang dilalui oleh Datagram pada Network
Layer, yang menspesifikkan kepada satu komputer pengirim dan lebih dari satu
atau banyak komputer penerima. Multicast Routing disebut juga dengan One To
Many Delivery.
Multicast
Routing banyak digunakan pada jaringan televisi (TV). Yang mana memerlukan
adanya aliran paket data di dalamnya. Hal ini sedikit berbeda dengan Broadcast
Routing.
A.5.3 Bradcast
Routing
Merupakan
proses Routing untuk penentuan rute yang dilalui oleh Datagram pada Network
Layer, yang menspesifikkan kepada satu buah komputer pengirim dan lebih dari
satu atau banyak komputer penerima. Perbedaan Multicast Routing dengan
Broadcast Routing adalah pengirim terdiri atas satu buah komputer maupun lebih
dari satu buah komputer, dengan penerima terdiri atas banyak komputer. Adapun
pada Broadcast Routing, pengirim harus terdiri satu komputer saja, dengan
penerima atas lebih dari satu buah komputer.
Broadcast
Routing banyak digunakan di dalam jaringan komputer, misalkan pada Local Area
Network (LAN) yang telah didukung oleh perangkat keras jaringan berupa Ethernet
juga protokol berupa Address Resulution Protocol. Berikut merupakan gambaran
Broadcast Routing:
A.6 Pengalamatan
Berbasiskan Internet Protocol (IP Address)
Di dalam
jaringan khususnya Network Layer, terdapat pengalamatan berbasiskan Internet
Protocol yang disebut dengan IP Address adalah sebagai alamat identifikasi unik
yang dimiliki oleh setiap komputer dan perangkat terhubung lainnya di dalam
jaringan komputer, sebagai penanda dan alamat dari komputer atau perangkat yang
terhubung.
A.6.1 Manfaat
Pengalamatan Berbasiskan Internet Protocol (IP Address)
Pengalamatan
berbasiskan Internet Protocol (IP Address) dimaksudkan untuk dapat memberikan
manfaat sebagai berikut:
- Memberikan Alamat dan identitas unik untuk setiap komputer dan perangkat yang terhubung ke dalam jaringan komputer.
- Memudahkan di dalam proses Routing untuk memetakan rute yang harus ditempuh oleh paket data di dalam perjalanannya menuju ke komputer tujuan.
- Memudahkan di dalam proses komunikasi di dalam jaringan komputer.
A.6.2 IP
Address Public dan IP Address Private
IP Address
dibedakan menjadi dua jenis, yaitu IP Address Public dan IP Address Private. Pembahasan
keduanya disajikan masing- masing subbab dibawah ini:
- IP Address Public
Merupakan
IP Address yang bersifat unik untuk setiap komputer dan digunakan pada jaringan
internet. Hanya dimiliki oleh masing- masing komputer di seluruh dunia. Apabila
masih menggunakan IPv4, maka daya tampungan terbatas untuk IP Address Public,
sehingga salah satu cara umum yang digunakan adalah dengan NAT (Network Address
Translator). Contohnya: mengkoneksikan komputer Anda ke dalam jaringan
internet, kemudian membuka alamat situs apabila layanan online untuk
memperhatikan IP Address Public Anda.
- IP Address Private
- Bertolak belakang dengan IP Address Public, IP Address Private bersifat umum, sehingga dua buah jaringan berbeda tidak dapat saling terhubung menggunakan alamat yang sama. Umum digunakan pada jaringan lokal. Contohnya: apabila LAN A terdapat komputer X yang menggunakan IP Address Private, maka LAN B dapat juga menggunakan IP Address Private dan jika dihubungkan A dengan B maka akan terjadi konflik.
A.6.3 IP
Address Dinamis dan IP Address Statis
IP
Address dibagi secara umum menjadi dua jenis, yaitu IP Address Dinamis dan IP
Address Statis. Pembahasan keduanya disajikan pada masing – masing penjelasan
berikut ini:
- IP Address Dinamis
Merupakan
IP Address yang diperoleh oleh komputer dan perangkat terhubung lainnya di
dalam jaringan komputer secara otomatis dan akan selalu berubah- ubah setiap
saat.
- IP Address Statis
Merupakan
IP Address yang diperoleh dari atau dengan cara mengatur sendiri konfigurasi
pada komputer sesuai dengan pengaturan jaringan bersangkutan. Pada IP Address
Statis terdapat pengaturan Subnet dan Subnet Mask, Gateway , dan DNS server
yang digunakan.
A.6.4 IPv4
dan IPv6
IP
Address dalam hal ini jaringan komputer yang dapat ditangani komputer dan
perangkat terhubung lainnya, maka IP Address dapat dibedakan menjadi dua jenis
yaitu: IPv4 dan IPv6. Penjelasannya sebagai berikut:
- IPv4
Merupakan
versi umum yang digunakan saat ini, terdiri atas 4 oktet, dimana setiap oktet
mampu menangani 255 buah komputer di dalamnya. IPv4 hanya mampu menagani jumlah
pengguna maksimal sebanyak 255 x 255 x 255 x 255 = 4.228.250.625 buah komputer.
Angka sebesar 4 miliar ini untuk cakupan terasa masih kurang, maka diberi
solusi yaitu dengan menggunakan NAT (Network Address Translation) yang
berfungsi untuk mengubah dan memodifikasi informasi pemetaan dari sebuah IP
Address di dalam Network Layer untuk dapat mencakup dua buah atau lebih
komputer di dalam jaringan lokal.
- IPv6
Merupakan
versi terbaru di dalam pengalamatan jaringan komputer berbasiskan Internet
Protocol. Yang diciptakan untuk memberikan solusi untuk permasalahan utama pada
IPv4, yaitu keterbatasan daya tampung pengalamatan. Dibandingkan dengan IPv4,
IPv6 ini terdapat 16 oktet sehingga jumlah maksimal komputer dan perangkat
terhubung lainnya adalah sekitar 3,4 trilyun.
A.6.5 Net
Mask, Subnetmask, Subnetting, dan CIDR
Net Mask
(Network Mask dan Subnet Mask) merupakan dua hal yang harus diketahui di dalam
pengalamatan pada jaringan komputer menggunakan IP Address. Maka dari itu
penjelasannya sebagai berikut:
- Net Mask
Didefinisikan
sebagai bit 1 dan 0 (dalam binari) untuk menyaring bagian jaringan dari alamat
berbasiskan Internet Protocol (IP Address), sehingga hanya bagian komputer host
yang tersisa dan ditampilkan. Jadi, Net Mask merupakan proses Mask pada
jaringan yang bersifat wajib dan tidak dapat dimodifikasi. Untuk setiap kelas
pada jaringan komputer, terutama pada kelas A,B,C yang umum digunakan. Terlihat
dari tabel berikut:
Tabel
Kelas, Range, Binari, Oktet Net Mask IP Address
No.
|
Kelas
|
Range IP Address
|
Binari Oktet Pertama
|
Net Mask
|
1
|
A
|
0-127
|
0
|
255.0.0.0./8
|
2
|
B
|
128-191
|
10
|
255.255.0.0./16
|
3
|
C
|
192-223
|
110
|
255.255.255.0/24
|
- Subnet Mask
Subnet
Mask merupakan 32 bit alamat yang membagi sebuah IP Address ke dalam bentuk
Network Address dan Host Address. Subnet Mask berada di antara keduanya
tersebut, sehingga memiliki format network address.subnet-mask.host-address.
Jadi Subnet Mask adalah unit- unit terkecil dari Net Mask itu sendiri. Contohnya:
IP Address 192.168.55.60 memilik Network Address 192.168.*, Subnet Mask 55, dan
Host Address 60.
- Subnetting
Didefinisikan
sebagai proses untuk melakukan Subnet pada pengalamatan jaringan komputer
berbasiskan IP Address dengan menggunakan Net Mask dan Subnet Mask. Subnetting
digunakan untuk memudahkan pengelola jaringan komputer, System Administrator,
Network Administrator di dalam mengelola jaringan seusai kebutuhan. Konsep
utama dari subnetting adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui
terlebih dahulu alamat jaringan yang diberikan di dalam jaringan tersebut.
2. Ketahuilah
kebutuhan penggunaan jaringan tersebut untuk alokasi alamat IP Address.
3. Mulailah dari
ruangan dengan alokasi terbanyak.
4. Dapatkan Prefix
Length untuk penentuan subnet melalui perhitungan.
5. Lakukan hal
yang sama untuk ruang-ruang selanjutnya memiliki IP Address terbesar nomor dua,
tiga, dan seterusnya.
- CIDR (Classless Inter Domain Routing)
Merupakan
sebuah proses sebagai solusi untuk efisensi di dalam alikasi IP Address yang
dilakukan pada pengkelasan yang ada (dalam hal ini kelas A,B,C sebagai kelas
yang umum digunakan).
Contohnya:
Kelas A mampu menampung jumlah komputer yang sangat besar, sedangkan kelas C
hanya justru mampu menampung jumlah komputer yang lebih sedikit. Namun di dalam
implementasinya, bisa saja sebuah jaringan yang semua kecil dan memilih
menggunakan IP Address kelas C. Maka solusi mengganti dari alamat jaringan
bukanlah solusi yang baik. Hal inilah yang menimbulkan adanya CIDR atau
Supernetting.
A.6.6 Keunggulan IPv6 daripada IPv4
IPv6
menawarkan sejumlah kelebihan yang ditawarkan kepada para pengguna jaringan
komputer jika dibandingkan dengan IPv4. Kelebihan – kelebihan tersebut adalah:
1. IPv6
menyediakan Header Format sebesar 320 bit.
2. Alokasi alamat
yang diberikan IPv6 jauh lebih banyak dibandingkan IPv4.
3. IPv6
memperbolehkan adanya ekstensi protokol pada jaringan komputer.
4. IPv6
mendukung adanya keamanan yang lebih baik dibandingkan dengan IPv4.
5. Proses
pengiriman paket data pada IPv6, baik paket data utuh maupun unit- unit paket
data yang telah dipecah dan dibungkus, jauh lebih cepat, efektif, efisien, dan
lebih sederhana.
6. IPv6
lebih mendukung adanya perangkat mobile dibandingkan dengan IPv4.
7. IPv6
memberikan dukungan yang lebih baik dibandingkan IPv4 untuk studi kasus QoS
(Quality of Service).
DAFTAR PUSTAKA
[1] Forouzan, A.B.(2012):Computer Network A Top Down Approach.McGraw Hill.USA
[2] Agus Eka Pratama,I Putu.(2015):Handbook Jaringan Komputer Teori dan Praktik Berbasiskan Open Source.Informatika.Bandung