Sabtu, 08 Oktober 2016

Manajemen Jaringan dan Server 4 (Network Layer)

Nama                                       : I Kadek Teo Prayoga Kartika
NIM                                        : 1504505086
Universitas/Fakultas/Jurusan   : Udayana/Teknik/Teknologi Informasi
Dosen                                      : I Putu Agus Eka Pratama, S.T, M.T


A         Network Layer
Network layer atau disebut juga dengan IP (Internet Protocol) Layer merupakan layer yang terletak di lapisan ketiga (dilihat dari atas) pada pemodelan layer TCP/IP versi Foruzan. Network layer merepresentasikan bagaimana unit pecahan paket data (yang diberi nama datagram pada Network Layer) dipecah dan di satukan kembali, setelah sebelumnya dibungkus (Encapsulation) dan dibukanya kembali bungkusan paket daya tersebut (Decapsulation).

Selain itu, Network Layer juga merepresentasikan alamat komputer pengirim (Source Host atau komputer asal) dan komputer penerima ()yang merutekan paket- paket data tersebut dari komputer pengirim ke komputer penerima.

Gambar berikut ini menyajikan ilustrasi proses pengiriman paket data dari komputer pengirim ke komputer tujuan dengan melalui rute yang telah ditentukan oleh perangkat Router pada proses Routing. Routing merupakan salah satu layanan yang disediakan di dalam Network Layer, yang dapat terlihat pada gambar berikut:

Gambar Proses Routing pada Network Layer

A.1      Delapan Buah Layanan pada Network Layer
Sehubungan dengan peran dari Network Layer tersebut di dalam jaringan komputer, maka perlu diketahui adanya delapan buah layanan pada Network Layer yang membantu di dalam jalannya fungsionalitas dari Network Layer. Kedelapan buah layanan tersebut meliputi packetizing, Routing, Forwarding, Error Control, Flow Control, Congestion Control, Quality Of Service, dan Security. Pembahasan untuk masing masing layanan tersebut terdapat pada penjelasan berikut:

A.1.1   Packetizing
Layanan pertama yang disajikan oleh Netwok Layer di dalam jaringan komputer adalah Packetizing. Packetizing merupakan proses pemaketan paket data untuk dapat dikirimkan ke komputer tujuan dari layer teratas menuju ke layer terbawah (pada komputer pengirim), untuk kemudian diterima oleh komputer tujuan. Proses Packetizing ini dapat dilihat dari dua sisi, yaitu dari sisi komputer pengirim dan dari sisi komputer penerima.

Pada Packetizing di sisi komputer pengirim, terjadi proses pembungkusan Encapsulation paket data. Bagian paket data ataupun unit paket data ini terutamanya bagian Payload. Proses Packetizing dimulai, dari layer di bagian paling atas Application Layer untuk kemudian berlanjut ke layer- layer selanjutnya dibawahnya, yaitu Transport Layer hingga Physical Layer. Selanjutnya data atau pun unit paket data yang telah dibungkus ini dibawa ke komputer tujuan melalui jaringan komputer, dengan menggunakan proses pemetaan rute tujuan Routing dan pengalamatan Addressing.

Gambar Proses Packetizing

Pada Packetizing di sisi komputer penerima, paket data atau unit paket data yang telah dibungkus tersebut, diterima oleh layer paling bawah Physical layer. Kemudian paket data ataupun unit paket data yang telah terbungkus ini dibuka kembali bungkusannya tersebut dan disusun kembali sehingga menjadi paket data yang utuh.
Packetizing juga tidak dapat lepas dari Framing, yaitu adanya sejumlah Frame dari proses pemecahan paket data ke dalam unit paket data yang lebih kecil, yang kemudian dibungkus Encapsulation dan dikirimkan ke komputer tujuan.

A.1.2   Routing
Layanan kedua yang disajikan oleh Network Layer adalah Routing. Routing merupakan proses untuk merutekan jarak terbaik yang harus dilalui oleh paket data. Network Layer membantu memberikan solusi rute terbaik di antara beberapa rute yang mungkin dilalui oleh paket. Terdapat tabel penentu keputusan (Decision Making) terkait dengan Routing. Optimalisasi Routing dilakukan dengan menentukan rute mana yang jaraknya paling pendek maupun yang menghabiskan waktu tersingkat untuk pengantaran paket data dari komputer pengirim ke komputer tujuan.

Di dalam Routing terdapat perangkat Router yang berjalan pada tiga buah layer di dalam jaringan komputer. Ketiga layer tersebut meliputi:
  • Network Layer
Pada Netwok Layer, Router memerlukan adanya pengalamatan jaringan komputer, proses Routing untuk penentuan rute dari komputer pengirim ke komputer tujuan, Forwarding, dan sejumlah layanan dasar lainnya.
  • Data Link Layer
Pada Data Link Layer, Router memerlukan adanya pengalamatan secara fisik berupa MAC Address dari komputer pengirim dan komputer tujuan, selain alamat jaringan yang telah diperoleh pada Network Layer.
  • Physical Layer
Pada Physical Layer diperlukan adanya hubungan antar komputer secara fisik sekaligus proses perubahan bit dan sinyal di dalamnya, yang mengubungkan antar komputer di dalam jaringan komputer.

Bagian ilustrasi di bawah ini menggambarkan layanan Routing yang terjadi pada jaringan komputer.

Gambar Proses Routing

A.1.3   Forwarding
Layanan ketiga yang disajikan oleh Network Layer di dalam jaringan komputer adalah Forwarding. Forwding merupakan proses untuk melanjutkan paket data dari satu Router ke Router lainnya, terkait dengan pengiriman paket data dari komputer pengirim ke komputer tujuan.

Untuk menggunakan layanan Forwading ini, diperlukan sejumlah informasi penting agar proses pengiriman paket data dapat dilakukan dengan baik. Informasi- Informasi tersebut meliputi alamat IP komputer tujuan, Alamat IP komputer pengirim, informasi paket data yang dikirimkan. Sebagai contoh pada gambar berikut:

Gambar Layanan Forwarding Paket Data

A.1.4   Error Control
Layanan keempat yang disediakan oleh Network Layer adalah Error Control. Sama dengan layanan dan Proses Error Control pada Transport Layer, Error Control pada Network Layer juga merupakan proses kontrol kesalahan dari paket data di dalam jaringan komputer yang melewati Network Layer, dimana proses pengecekan ini dilakukan dengan memanfaatkan protokol ICMP (Internet Control Message Protocol).

Proses Error Control ini juga akan memastikan bahwa paket data yang ditransmisikan dari komputer pengirim dan penerima telah bebas dari kesalahan Error, hilang atau rusak akan dikirimkan ulang. Dengan adanya ACK (Acknowledgement) dan SYN.

A.1.5   Flow Control
Layanan kelima yang disajikan oleh Network Layer di dalam jaringan komputer adalah Flow Control. Flow Control merupakan proses kontrol jumlah data yang akan dikirimkan kepada komputer penerima, dimana didalamnya dilakukan kontrol dan kendali terhadap jumlah aliran paket data yang disesuaikan. Penyesuaian ini dimaksudkan agar jaringan lebih kompleks, lebih andal, sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan, yang mana dapat memberikan efisiensi yang lebih baik.

Layanan Flow Control pada Network Layer sama dengan Flow Control pada Transport Layer. Baik pada Transport Layer maupun pada Network Layer, Flow Control ditujukan untuk menjaga dan mengendalikan aliran paket data di dalam jaringan antara komputer pengirim dan penerima.

A.1.6   Congestion Control
Layanan keenam yang disediakan oleh Network Layer di dalam jaringan komputer adalah Congestion Control. Congestion Control merupakan proses dan layanan untuk melakukan kontrol terhadap terjadinya Congestion atau Congesti. Congesti merupakan kondisi dimana terdapat aliran data di dalam aliran paket data, yang mana telah melebihi daya tampung media penyimpanan sementara pada jaringan komputer, sehingga harus dibuang Drop.

Congestion Control menjamin jaringan dan lalu lintas didalam jaringan menjadi baik dengan adanya pembuangan paket yang berlebihan. Hal ini dapat diibaratkan dengan suatu jalan raya yang padat kendaraan, sehingga beberapa kendaraan perlu dialihkan ke rute lainnya. Sehingga proses Congestion Control ini dilakukan pada Router dengan cara membuang paket berlebihan , agar disesuaikan dengan kondisi jaringan dan komputer penerima.

A.1.7   Quality Of Service (QoS)
Layanan ketujuh yang disediakan oleh Network Layer adalah QoS Quality Of Service atau kualitas suatu layanan dilihat dari penyedia layanan bersangkutan. Jaringan komputer dapat dilihat sebagai penyedia layanan, dengan beragam aplikasi, protokol, dan pemodelan layer didalamnya. Salah satu layanan yang disediakan di dalam jaringan komputer. Khususnya internet, adalah layanan multimedia dalam bentuk audio, video, dokumen teks, gambar atau gabungannya.

Di dalam Network Layer, Layana QoS ini diterpakan dengan baik untuk menjamin proses pengalamatan setiap komputer dan juga proses transmisi paket data dari komputer pengirim ke komputer penerima melalui proses Routing.

A.1.8   Security
Layanan terakhir yang disediakan oleh Network Layer adalah Security (keamanan). Setiap layanan umumnya juga menyediakan sisi keamanan, demikan juga pada jaringan komputer yang didalamnya tersedia layanan. Sisi keamanan yang diutamakan adalah pada aspek pengalamatan IP Address dan proses Routing.kedua hal tersebut merupakan layanan utama pada Network Layer. Sebagai contoh, misalkan saja ancaman terhadap adanya kejahatan berupa IP Spoofing.

Security pada Network Layer bertujuan untuk menjamin keamanan pada proses dan unit- unit paket data didalamnya, sebelum menuju ke layer di atasnya (Transport layer dan Application Layer) maupun layer yang berada dibawahnya (Data Link Layer dan Physical Layer).

A.2      Tiga Fungsi Utama Network Layer
Pada Network Layer selain memiliki layanan- layanan diatas ternyata juga terdapat fungsi- fungsi ada tiga. Ketiga buah fungsi tersebut meliputi koneksi yang berbasiskan Connectionless Oriented, Message Forwading, dan pengalamatan pada jaringan komputer berbasiskan IP Address. Penjelasan mengenai ketiga fungsi tersebut yaitu:

A.2.1   Koneksi Berbasiskan Connectionless Oriented
Fungsi utama yang dimiliki oleh Network Layer adalah adanya koneksi berbasiskan Connectionless Oriented. Komunikasi dan koneksi yang terjadi pada Network Layer bersifat Connectionless Oriented, sama dengan sifat yang dimiliki oleh UDP (User Datagram Protocol) pada Transport Layer.

Hal lainnya yang diuntungkan dengan adanya Connectionless Oriented adalah tidak perlu adanya pemeriksaan setiap paket data yang dikirimkan, sehingga pada setiap Router paket data dapat dengan cepat ditransmisikan sesuai dengan Rute di dalam Tabel Routing masing- masing.

A.2.2   Message Forwading
Fungsi kedua disediakan oleh Network Layer adalah Message Forwarding. Message Forwarding merupakan proses untuk mengantarkan paket data dari komputer pengirim ke komputer penerima dengan melawati sejumlah Router maupun komputer lainnya, sesuai dengan rute yang diberikan Router di dalam tabel Routing. Terdapat juga fungsi untuk melakukan Message Forwarding di dalam meneruskan pesan dan paket data dari komputer pengirim ke komputer tujuan.

A.2.3   Pengalamatan Komputer Berbasiskan IP Address
Fungsi ketiga pada Network Layer yang sangat penting adalah pengalamatan seluruh komputer yang terhubung didalam jaringan komputer dengan berbasiskan Internet Protocol IP, yang biasa disebut dengan IP Address, yaitu alamat secara jaringan berbasiskan Internet Protocol. Alamat lainnya yang dimiliki setiap komputer dan perangkat terhubung lainnya adalah alamat fisik berupa MAC Address.

Pengalamatan dengan menggunakan IPv4 dan IPv6. Saat ini pengalamatan IPv6 lebih umum digunakan dengan kelebihan yang diberikan yaitu: kapasitas pengalamatannya yang jauh lebih besar dibandingkan IPv4.

A.3      Mengenal Packet Switching dan Circuit Switching pada Network Layer
Pada jaringan komputer, secara umum terdapat dua buah metode switching yang digunakan. Kedua metode switching tersebut meliputi Packet Switching dan Circuit Switching. Demikian juga, pada Packet Switching terdapat dua buah pendekatan yang digunakan. Kedua buah pendekatan tersebut meliputi Datagram Approach dan Virtual Circuit Approach. Untuk lebih jelasnya sebagai berikut:


A.3.1   Perbedaan Packet Switching dan Circuit Switching
Berkaitan dengan dua buah layer pada pemodelan TCP/IP versi Foruzan di dalam jaringan komputer, yang meliputi Network Layer dan Data Link Layer, maka untuk metode switching yang digunakan pun juga berbeda untuk kedua layer tersebut. Sehingga dapat dikatakan perbedaan antara Packet Switching dan Circuit Switching adalah sebagai berikut:

  • Circuit Switching
Merupakan teknik sambungan paket data berupa dua buah node pada jaringan komputer yang membentuk sirkuit, untuk memudahkan didalam komunikasi antar node tersebut. Circuit Switching digunakan pada Physical Layer.
Gambar Circuit Switching

  • Packet Switching
Merupakan teknik sambungan paket data dimana terjadi pengelompokkan jenis paket data yang ditransmisikan di dalamnya. Paket Switching lebih banyak digunakan di dalam Network Layer. Hal ini disebabkan karena unit paket data di dalam Network Layer adalah paket.
Gambar Packet Switching

Pada Packet Switching ini tetap diperlukan adanya Router untuk membantu di dalam menunjukkan rute perjalanan tercepat ataupun terbaik didalam mengantarkan paket data dari komputer pengirim ke komputer penerima.

A.3.2   Dua Buah Pendekatan pada Packet Switching
Pada Packet Switching terdapat dua buah pendekatan yang digunakan terkait dengan jenis koneksinya. Kedua buah pendekatan tersebut meliputi Datagram Approach dan Virtual Circuit Approach.
  • Datagram Approach
Merupakan pendekatan yang paling awal digunakan semenjak jaringan komputer diciptakan. Hal ini dilihat dari digunakannya layanan Connectionless. Layanan Connectionless diciptakan untuk memudahkan dan kesederhanaan jaringan komputer. Namun, seiring dengan perkembangan teknologi, jenis Connectionless ini tidak andal lagi di dalam jaringan komputer.

Gambar Datagram Packet Switching

  • Virtual Circuit Approach
Berbeda dengan Datagram Approach yang menggunakan konsep layanan Connectionless, maka pada Virtual Circuit Approach digunakan jenis layanan Connection Oriented. Sesuai dengan namanya, Connection Oriented mewajibkan adanya persiapan pembuatan sebuah koneksi terlebih dahulu di dalam jaringan komputer, sama halnya dengan TCP (Transmission Control Protocol). Virtual Connection ini berfungsi untuk merutekan jalur yang akan ditempuh oleh paket data tersebut.

Setiap Paket data diteruskan ke komputer tujuan berdasarkan label yang telah diberikan pada setiap paket data tersebut. Virtual Circuit Approach, dengan Connection Oriented di dalamnya, lebih andal digunakan untuk jaringan komputer, terutama internet.

phases in virtual circuit packet-switching

A.4      Tiga Buah Protokol Utama pada Network Layer
Pada Network Layer terdapat tiga buah protokol utama, ketiga buah protokol utama tersebut yaitu ICMP (Internet Control Message Protocol), IP (Internet Protocol), dan ARP (Address Resulution Protocol). Untuk lebih jelasnya dijelaskan sebagai berikut:

A.4.1   Internet Control Message Protocol (ICMP)
Merupakan salah satu protokol di dalam jaringan komputer, khususnya pada Network Layer, yang umum digunakan untuk mengecek dan menampilkan adanya pesan kesalahan pada jaringan komputer, terkait dengan koneksi antar komputer didalamnya.

Pada Network Layer, IP (Internet Protocol) berkaitan dengan pengalamatan di dalam suatu jairngan komputer (IP Address) dan secara fisik dengan bantuan ARP melalui MAC Address. ICMP berkaitan dengan Internet Protocol. Mengingat bahwa Network layer memberikan pengalamatan dalam bentuk IP Address dan juga Routing yang melibatkan Router dengan tabel Routing di dalamnya, maka pada ICMP terdapat dua buah jenis Message yang ditampilkannya, kedua jenis pesan tersebut meliput:
  • ICMP Query Message
Merupakan jenis pesan pada ICMP yang berfungsi untuk mengirimkan informasi berkaitan dengan kondisi jaringan komputer bersangkutan, ke dalam sebuah query message. Terdapat tiga bagian utama meliputi echo dan echo reply, address mask, serta Time Stamp Reply.
  • ICMP Error Message
Merupakan jenis pesan pada ICMP yang berfungsi untuk mengirimkan tugas / pesan apabila terjadi kesalahan di dalam jaringan komputer. ICMP Error Message ini terdiri atas Destination Unreachable, Time Exceeded, Source Quench, dan parameter problem

ICMP pada Dua Buah Komputer dengan Time Stamp di dalamnya

A.4.2   Internet Protocol (IP)
Merupakan salah satu protokol tertua dan terpenting di dalam jaringan komputer , khususnya pada Network Layer, yang berfungsi di dalam proses pengalamatan pada jaringan komputer dan Routing.

IP umumnya selalu bekerja sama dengan protokol TCP, sebuah protokol Transport Layer yang bersifat Connection Oriented dan pada komputer dan proses Routing, sedangkan TCP bertugas didalam membantu proses transmisi paket data di dalam jaringan komputer. Kaitannya yang erat antara keduanya ini membentuk sebuah fungsionalitas yang kemudian menjadi dasar di dalam pemodelan Layer TCP/IP 5 layer dan TCP/IP 4 layer.

IP (Internet Protocol) mengirimkan paket datanya ke dalam unit paket data bernama datagram. Pemecahan paket data ke dalam unit- unit terkecil , disertai dengan pemberian nama yang berbeda di setiap layer untuk setiap unit paket data tersebut. Adapun Datagram pada paket IP terdiri atas dua bagian, yang meliputi:
  • Header IP
Header IP pada paket IP menyediakan informasi dan layanan untuk Routing, fragmentasi, dan konten di dalam data. Pada proses Deep Packet Inspection.
  • Payload IP
Payload IP pada paket IP menyediakan Payload dari paket IP tersebut. sebagaimana header IP, Payload IP juga berperan pada Deep Packet Inspection.

A.4.3   Address Resolution Protocol (ARP)
Merupakan protokol di dalam jaringan komputer yang bertugas untuk menghubungkan dan memetakan alamat fisik atau perangkat keras jaringan komputer ke dalam alamat jaringan komputer berbasiskan Internet Protocol. ARP Didefinisikan ke dalam sebuah dokumen internasional oleh IETF (Internet Engineering Task Force).
Gambar ARP

A.5      Tiga Jenis Routing
Routing merupakan proses untuk menentukan rute terbaik pada paket data yang ditransmisikan dari komputer pengirim menuju ke komputer tujuan pada jaringan komputer. Proses Routing akan berhubungan dengan perangkat Router dan Tabel Routing. Terdapat juga tiga jenis Routing dilihat dari pengiriman dan penerimaan unit paket data pada Network Layer berupa Datagram dari komputer pengirim ke komputer penerima. Ketiga jenis tersebut yaitu: Unicast Routing, Multicast Routing, dan Broadcast Routing. Penejelasan untuk masing- masing jenis sebagai berikut:

A.5.1   Unicast Routing
Unicast merupakan proses Routing untuk penentuan rute yang dilalui oleh Datagram pada Network Layer, yang menspesifikasikan kepada satu komputer pengirim dan satu komputer penerima secara Point to Point. Unicast disebut juga dengan One To One Delivery.

Gambar Unicast dengan Multicast

A.5.2   Multicast Routing
Merupakan proses Routing untuk penentuan rute yang dilalui oleh Datagram pada Network Layer, yang menspesifikkan kepada satu komputer pengirim dan lebih dari satu atau banyak komputer penerima. Multicast Routing disebut juga dengan One To Many Delivery.

Gambar Multicast

Multicast Routing banyak digunakan pada jaringan televisi (TV). Yang mana memerlukan adanya aliran paket data di dalamnya. Hal ini sedikit berbeda dengan Broadcast Routing.

A.5.3   Bradcast Routing
Merupakan proses Routing untuk penentuan rute yang dilalui oleh Datagram pada Network Layer, yang menspesifikkan kepada satu buah komputer pengirim dan lebih dari satu atau banyak komputer penerima. Perbedaan Multicast Routing dengan Broadcast Routing adalah pengirim terdiri atas satu buah komputer maupun lebih dari satu buah komputer, dengan penerima terdiri atas banyak komputer. Adapun pada Broadcast Routing, pengirim harus terdiri satu komputer saja, dengan penerima atas lebih dari satu buah komputer.

Broadcast Routing banyak digunakan di dalam jaringan komputer, misalkan pada Local Area Network (LAN) yang telah didukung oleh perangkat keras jaringan berupa Ethernet juga protokol berupa Address Resulution Protocol. Berikut merupakan gambaran Broadcast Routing:

Gambar Broadcast

A.6      Pengalamatan Berbasiskan Internet Protocol (IP Address)
Di dalam jaringan khususnya Network Layer, terdapat pengalamatan berbasiskan Internet Protocol yang disebut dengan IP Address adalah sebagai alamat identifikasi unik yang dimiliki oleh setiap komputer dan perangkat terhubung lainnya di dalam jaringan komputer, sebagai penanda dan alamat dari komputer atau perangkat yang terhubung.

A.6.1   Manfaat Pengalamatan Berbasiskan Internet Protocol (IP Address)
Pengalamatan berbasiskan Internet Protocol (IP Address) dimaksudkan untuk dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
  • Memberikan Alamat dan identitas unik untuk setiap komputer dan perangkat yang terhubung ke dalam jaringan komputer.
  • Memudahkan di dalam proses Routing untuk memetakan rute yang harus ditempuh oleh paket data di dalam perjalanannya menuju ke komputer tujuan.
  • Memudahkan di dalam proses komunikasi di dalam jaringan komputer.
A.6.2   IP Address Public dan IP Address Private
IP Address dibedakan menjadi dua jenis, yaitu IP Address Public dan IP Address Private. Pembahasan keduanya disajikan masing- masing subbab dibawah ini:
  • IP Address Public
Merupakan IP Address yang bersifat unik untuk setiap komputer dan digunakan pada jaringan internet. Hanya dimiliki oleh masing- masing komputer di seluruh dunia. Apabila masih menggunakan IPv4, maka daya tampungan terbatas untuk IP Address Public, sehingga salah satu cara umum yang digunakan adalah dengan NAT (Network Address Translator). Contohnya: mengkoneksikan komputer Anda ke dalam jaringan internet, kemudian membuka alamat situs apabila layanan online untuk memperhatikan IP Address Public Anda.
  • IP Address Private
  • Bertolak belakang dengan IP Address Public, IP Address Private bersifat umum, sehingga dua buah jaringan berbeda tidak dapat saling terhubung menggunakan alamat yang sama. Umum digunakan pada jaringan lokal. Contohnya: apabila LAN A terdapat komputer X yang menggunakan IP Address Private, maka LAN B dapat juga menggunakan IP Address Private dan jika dihubungkan A dengan B maka akan terjadi konflik.

A.6.3   IP Address Dinamis dan IP Address Statis
IP Address dibagi secara umum menjadi dua jenis, yaitu IP Address Dinamis dan IP Address Statis. Pembahasan keduanya disajikan pada masing – masing penjelasan berikut ini:
  • IP Address Dinamis
Merupakan IP Address yang diperoleh oleh komputer dan perangkat terhubung lainnya di dalam jaringan komputer secara otomatis dan akan selalu berubah- ubah setiap saat.
  • IP Address Statis
Merupakan IP Address yang diperoleh dari atau dengan cara mengatur sendiri konfigurasi pada komputer sesuai dengan pengaturan jaringan bersangkutan. Pada IP Address Statis terdapat pengaturan Subnet dan Subnet Mask, Gateway , dan DNS server yang digunakan.

A.6.4   IPv4 dan IPv6
IP Address dalam hal ini jaringan komputer yang dapat ditangani komputer dan perangkat terhubung lainnya, maka IP Address dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu: IPv4 dan IPv6. Penjelasannya sebagai berikut:
  • IPv4
Merupakan versi umum yang digunakan saat ini, terdiri atas 4 oktet, dimana setiap oktet mampu menangani 255 buah komputer di dalamnya. IPv4 hanya mampu menagani jumlah pengguna maksimal sebanyak 255 x 255 x 255 x 255 = 4.228.250.625 buah komputer. Angka sebesar 4 miliar ini untuk cakupan terasa masih kurang, maka diberi solusi yaitu dengan menggunakan NAT (Network Address Translation) yang berfungsi untuk mengubah dan memodifikasi informasi pemetaan dari sebuah IP Address di dalam Network Layer untuk dapat mencakup dua buah atau lebih komputer di dalam jaringan lokal.

Gambar NAT

  • IPv6
Merupakan versi terbaru di dalam pengalamatan jaringan komputer berbasiskan Internet Protocol. Yang diciptakan untuk memberikan solusi untuk permasalahan utama pada IPv4, yaitu keterbatasan daya tampung pengalamatan. Dibandingkan dengan IPv4, IPv6 ini terdapat 16 oktet sehingga jumlah maksimal komputer dan perangkat terhubung lainnya adalah sekitar 3,4 trilyun.

A.6.5   Net Mask, Subnetmask, Subnetting, dan CIDR
Net Mask (Network Mask dan Subnet Mask) merupakan dua hal yang harus diketahui di dalam pengalamatan pada jaringan komputer menggunakan IP Address. Maka dari itu penjelasannya sebagai berikut:
  • Net Mask
Didefinisikan sebagai bit 1 dan 0 (dalam binari) untuk menyaring bagian jaringan dari alamat berbasiskan Internet Protocol (IP Address), sehingga hanya bagian komputer host yang tersisa dan ditampilkan. Jadi, Net Mask merupakan proses Mask pada jaringan yang bersifat wajib dan tidak dapat dimodifikasi. Untuk setiap kelas pada jaringan komputer, terutama pada kelas A,B,C yang umum digunakan. Terlihat dari tabel berikut:
Tabel Kelas, Range, Binari, Oktet Net Mask IP Address
No.
Kelas
Range IP Address
Binari Oktet Pertama
Net Mask
1
A
0-127
0
255.0.0.0./8
2
B
128-191
10
255.255.0.0./16
3
C
192-223
110
255.255.255.0/24
  • Subnet Mask
Subnet Mask merupakan 32 bit alamat yang membagi sebuah IP Address ke dalam bentuk Network Address dan Host Address. Subnet Mask berada di antara keduanya tersebut, sehingga memiliki format network address.subnet-mask.host-address. Jadi Subnet Mask adalah unit- unit terkecil dari Net Mask itu sendiri. Contohnya: IP Address 192.168.55.60 memilik Network Address 192.168.*, Subnet Mask 55, dan Host Address 60.
  • Subnetting
Didefinisikan sebagai proses untuk melakukan Subnet pada pengalamatan jaringan komputer berbasiskan IP Address dengan menggunakan Net Mask dan Subnet Mask. Subnetting digunakan untuk memudahkan pengelola jaringan komputer, System Administrator, Network Administrator di dalam mengelola jaringan seusai kebutuhan. Konsep utama dari subnetting adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui terlebih dahulu alamat jaringan yang diberikan di dalam jaringan tersebut.
2. Ketahuilah kebutuhan penggunaan jaringan tersebut untuk alokasi alamat IP Address.
3. Mulailah dari ruangan dengan alokasi terbanyak.
4. Dapatkan Prefix Length untuk penentuan subnet melalui perhitungan.
5. Lakukan hal yang sama untuk ruang-ruang selanjutnya memiliki IP Address terbesar nomor dua, tiga, dan seterusnya.
  • CIDR (Classless Inter Domain Routing)
Merupakan sebuah proses sebagai solusi untuk efisensi di dalam alikasi IP Address yang dilakukan pada pengkelasan yang ada (dalam hal ini kelas A,B,C sebagai kelas yang umum digunakan).

Contohnya: Kelas A mampu menampung jumlah komputer yang sangat besar, sedangkan kelas C hanya justru mampu menampung jumlah komputer yang lebih sedikit. Namun di dalam implementasinya, bisa saja sebuah jaringan yang semua kecil dan memilih menggunakan IP Address kelas C. Maka solusi mengganti dari alamat jaringan bukanlah solusi yang baik. Hal inilah yang menimbulkan adanya CIDR atau Supernetting.

A.6.6 Keunggulan IPv6 daripada IPv4
IPv6 menawarkan sejumlah kelebihan yang ditawarkan kepada para pengguna jaringan komputer jika dibandingkan dengan IPv4. Kelebihan – kelebihan tersebut adalah:
1. IPv6 menyediakan Header Format sebesar 320 bit.
2. Alokasi alamat yang diberikan IPv6 jauh lebih banyak dibandingkan IPv4.
3. IPv6 memperbolehkan adanya ekstensi protokol pada jaringan komputer.
4. IPv6 mendukung adanya keamanan yang lebih baik dibandingkan dengan IPv4.
5. Proses pengiriman paket data pada IPv6, baik paket data utuh maupun unit- unit paket data yang telah dipecah dan dibungkus, jauh lebih cepat, efektif, efisien, dan lebih sederhana.
6. IPv6 lebih mendukung adanya perangkat mobile dibandingkan dengan IPv4.
7. IPv6 memberikan dukungan yang lebih baik dibandingkan IPv4 untuk studi kasus QoS (Quality of Service).


DAFTAR PUSTAKA

[1] Forouzan, A.B.(2012):Computer Network A Top Down Approach.McGraw Hill.USA
[2] Agus Eka Pratama,I Putu.(2015):Handbook Jaringan Komputer Teori dan Praktik Berbasiskan Open Source.Informatika.Bandung